6.6.09

Fanfiction (Part 2)

CHAPTER 3 : 'Kami Penyihir'

Setelah mereka kembali ke Cair Paravel, Ginny dan Demy diberi kamar yang besar berperapian dan baju baju khas para Lady di Narnia. Lalu para Raja dan Ratu mengajak mereka untuk makan malam bersama.

"Jadi kalian dari Inggris ya? Bagaimana kalian bisa sampai disini?" Kata Ratu Susan sesudah mereka menghabiskan hidangan utama dan mulai memakan hidangan penutup, "ya, kami dari Inggris, London tepatnya. Dan kami kesini dengan ber Apparate --menghilang dari satu tempat, dan muncul di satu tempat lainnya--, kami penyihir," jawab Demy, dan para Raja dan Ratu langsung menatap mereka dengan tatapan aneh. Mereka teringat dengan sang Penyihir Putih yang jahat. "Tidak tidak, kami bukan penyihir jahat, percayalah Yang Mulia," kata Ginny mengerti maksud mereka. "Baiklah, kami percaya padamu, tapi jika kau melakukan sesuatu yang mengerikan nanti, aku tak segan segan memenggal kepala kalian, Ladies," kata Raja Agung Peter. "Baik, Yang Mulia, kau bisa mempercayai kami," kata Ginny.

Malam itu para Raja dan Ratu menceritakan banyak hal. Dari mulai cerita kalau mereka juga berasal dari Inggris, mereka bertemu Aslan --singa besar pencipta Narnia yang gambarnya menjadi simbol Narnia dan juga sebagai panji panji kerajaan Narnia--, cerita mereka bertempur melawan Penyihir Putih, sampai cerita mereka dinobatkan menjadi para Raja dan Ratu Narnia.

Dan mereka mengajak Demy juga Ginny untuk tinggal lebih lama di Narnia, karena waktu di Inggris akan berhenti untuk Demy dan Ginny jika mereka masih berada di Narnia.

****

"Mereka tampan ya," kata Ginny tiba tiba saat mereka berdua berada dikamar mereka, hanya berdua, "ya aku tau," kata Demy. "Menurutku, Peter yang paling sempurna, dia adalah sosok laki laki yang diidamkan semua wanita, dia yang tampan, dia yang pintar, dia yang bijaksana, dia yang anggun, dia yang sopan, dia yang macho, dia yang lembut, dia yang berani dan dia yang Raja," kata Demy sambil tersenyum. "Aku lebih tertarik dengan Edmund, entah kenapa," kata Ginny.

Mereka berbincang bincang tentang para Raja tampan itu semalaman, dan merekapun tertidur setelah mereka kehabisan kata kata untuk mengobrol.


CHAPTER 4 : (UNTITLED)

"Accio apel!" Ucap Demy. Tapi, mantra itu tidak bekerja. "Accio apel!!" Kata Demy lagi, tapi mantra itu lagi lagi tidak bekerja, "ACCIO APEL!!!" Ujar Demy sambil berteriak, karena tetap tidak bekerja, iya mencoba yang lain, "Accio kertas!" Tetap tidak bisa, "Wingardium Leviosa!" Tetap saja tidak bisa, "Expecto Patronum!" Tetap tidak ada yang terjadi. Lalu ia berlari mencari para penghuni istana.

"Yang Mulia Raja Agung Peter," kata Demy saat bertemu Raja Peter di Aula, "ya, Lady? Ada yang bisa kubantu?" Kata Raja Peter. "Aku hanya ingin bertanya, kenapa aku tak bisa menggunakan sihirku disini?" Tanya Demy. "Ehm, maaf aku lupa memberi tahumu. Setelah kematian Penyihir Putih, Aslan tidak menghendaki adanya sihir lagi di Narnia selain sihirnya sendiri atau sihir yang ia beri. Maka dari itu, ia memasang perlindungan anti sihir di Narnia, dan hanya Aslan yang bisa melepas perlindungan itu. Maaf, Lady," kata Raja Peter. "Ooh sayang sekali, tapi tak apa, toh sepertinya aku bisa hidup juga tanpa sihir," kata Demy. "Terima kasih atas infonya, Yang Mulia," lalu Demy berbalik dan pergi mencari Ginny.

"Ginerva!" Kata Demy mengagetkan Ginny, "ouch! Demelza! Ada apa?" Kata Ginny, "Kata Raja Peter, kita tak bisa menggunakan sihir kita di Narnia!" Kata Demy. "Ooh, benarkah? Kenapa bisa begitu?" Tanya Ginny. "Katanya, setelah kematian Penyihir Putih, Aslan tidak menghendaki adanya sihir lagi di Narnia selain sihirnya sendiri atau sihir yang ia beri. Maka dari itu, ia memasang perlindungan anti sihir di Narnia, dan hanya Aslan yang bisa melepas perlindungan itu," kata Demy menirukan kata kata Raja Peter. "Wah, sayang sekali. Tapi, rasanya, aku pasti bisa bahagha disini, walaupun tanpa sihir."

****

Sudah 3 bulan Demy dan juga Ginny berada di Narnia dan tinggal bersama Raja dan Ratu Narnia di Cair Paravel. Mereka diangkat menjadi bangsawan Narnia karena sikap mereka yang sopan, setia dan berani.

Ginny dan Demy sudah terbiasa dengan ketidak adaan sihir dan mereka juga diberi masing masing satu ekor Unicorn yang bisa berbicara --yang dinamakan Xeenza dan Lynzie-- lalu mereka diajari cara menungganginya. Dan mereka berdua menjadi dekat dengan para Raja dan Ratu itu.

****


kaga muat lagi huh! Yaudah, lanjuuut diatas!

No comments:

Post a Comment